Minggu, 25 November 2012

SERI PERANG SIPIL AMERIKA : 01 BENTENG SUMTER


Malam 26 Desember 1860, Mayor Robert Anderson, komandan pelabuhan pasukan Charleston memerintahkan evakuasi dari Benteng Moultrie di Pulau Sullivan ke Benteng Sumter yang terletak tepat ditengah pintu masuk Pelabuhan Charleston, Carolina Selatan. Evakuasi ini menimbulkan aksi dari massa dikota Charleston yang mengecam tindakan Mayor Anderson. Pada saat itu, Negara Bagian Carolina Selatan telah memutuskan untuk memisahkan diri dari Union. Ini adalah pemisahan pertama negara-negara bagian yang tergabung dalam konfederasi  negara-negara di Selatan.
27 Desember 1860, Gubernur Carolina Selatan, Pickens, memerintahkan  Kolonel Johnston Pettigrew, perwira ajudannya yang memimpin Resimen Senapan Carolina Selatan Pertama , berunding dengan Mayor Anderson. Bersama dengan Mayor Ellison Capers, Kolonel Pettigrew bertemu dengan Mayor Anderson di Benteng Sumter. Secara formal Kolonel Pettigrew menyampaikan misinya. Gubernur terkejut akibat tindakan mayor Anderson dan pasukan yang telah pindah dari Benteng Moultrie ke Benteng Sumter. Mayor Anderson menjawab bahwa itu adalah wewenangnya untuk memindahkan pasukan karena dia adalah komandan dari semua benteng dipelabuhan.
Pettigrew kemudian menyatakan bahwa sebelum Gubernur Pickens memimpin South Carolina, Gubernur terdahulu, Gist, dan Presiden Amerika Serikat bersepakat bahwa semua properti di Carolina Selatan tetap tinggal seperti apa adanya, tidak ada penguatan dan status pelabuhan tidak boleh berubah. Secara khusus Kolenel Pettigrew menyatakan pesan gubernur  bahwa solusi perdamaian bagi Amerika Serikat bisa dicapai dan pertumpahan darah bisa dihindari, tapi akibat tindakan Mayor Anderson telah membawa komplikasi serius. Ketidakpastian ini menyebabkan perdamaian tidak mungkin terjadi.
Mayor Anderson berkata pada Pettigrew bahwa sejauh ini, kesepakatan antara presiden dan gubernur tidak diinformasikan. Dia tidak tahu kesepakatan itu dan saat ini posisinya terancam oleh Pasukan Carolina Selatan. Mayor Ellison Capers bertanya: “Bagaimana bisa?” Anderson menjawab: “Ada kapal uap bersenjata dan pasukan yang melewati Utara Benteng.” Bila pasukan itu menduduki bukit pasir di Utara Benteng, cukup 100 pasukan senapan saja, maka pasukan Anderson tidak bisa menggunakan meriam mereka. Seorang yang mengerti militer tentu memahami keadaan ini. “Untuk melindungi ini saya bertanggung jawab dan berusaha mencegah pertumpahan darah”, lanjut Anderson.  Mayor Capres menjelaskan bahwa kapal uap tersebut dikirim untuk tujuan patroli dan menjaga situasi tetap tidak berubah seperti mencegah penguatan benteng. Tidak ada gagasan untuk menyerang dengan pasukan peronda yang kecil.
Mayor Anderson menegaskan kembali bahwa ada alasan untuk percaya bahwa Pasukan Carolina Selatan akan mendarat dan menyerang dari Utara benteng. Keinginan gubernur untuk menjaga perdamaian dan menghindari pertumpahan darah adalah searah dengan keinginannya. Justru dengan memindahkan pasukan, dia menghindari perang dan mengamankan pasukannya sendiri. “Dalam kontroversi antara Utara (Union) dan Selatan (Konfederasi), simpatiku seluruhnya pada Selatan” kata Anderson. Kolonel Pettigrew ingin memastikan: “Saya diperintahkan gubernur untuk memastikan, Anda kembali ke Benteng Moultrie.” Anderson menjawab: “Sampaikan salam saya pada gubernur. Saya tidak bisa mengikuti perintahnya. Saya tidak akan kembali.” Tanpa upacara lebih lanjut Kolonel Pettigrew dan Mayor Capers meninggalkan benteng.

Mengapa Mayor Anderson meninggalkan Benteng Moultrie ke Benteng Sumter?


Benteng Moultrie terletak di bagian Barat Pulau Sullivan. Pulau ini cukup besar dan dapat didarati melalui bagian tengah, timur dan ujung barat. Bila Pasukan Carolina Selatan atau Pasukan Konfederasi ingin menyerang, mereka dapat memanfaatkan pasukan darat yang bisa mengancam benteng dari dua arah, tengah pulau dan ujung Barat. Serangan lambung dari dua sisi adalah berbahaya apalagi bila serangan tersebut bersifat mendadak. Selain itu, Ada dua pertimbangan lain, Benteng Moultrie juga dapat digempur dari arah laut dengan meriam kapal. Yang kedua, rasio kekuatan pasukan mayor Anderson tidak cukup kuat untuk mempertahankan Pulau Sullivan yang cukup besar.
Bagaimana dengan Benteng Sumter yang menjadi pilihan Mayor Anderson? Benteng Sumter adalah pulau yang hanya seluas benteng tersebut. Dia terletak dimulut Pelabuhan Charleston. Amat strategis sehingga siapapun yang ingin menguasai pintu masuk Charleston, harus menguasai Benteng Sumter. Dari Benteng Sumter, semua kapal laut yang akan masuk dan keluar pelabuhan, berada dalam jangkauan tembakan meriam. Ini yang membedakan Sumter dengan Moultrie. Benteng Moultrie hanya menguasai alur laut sebelah timur Pelabuhan. Kapal yang lewat disisi pulau Morris, tidak dapat terjangkau meriam dari Benteng Moultrie. Inilah penyebab Benteng Sumter dipilih.
Mengapa Mayor Anderson tidak memilih benteng yang lain? Ada beberapa benteng yang patut diperhitungkan. Pertama, Benteng Johnson di Pulau James, sebelah barat Benteng Sumter. Pasukan Anderson berdasarkan kekuatan yang ada tidak sanggup untuk mempertahankan Pulau James. Selain itu, Benteng Johnson tidak bisa menjangkau kapal yang lewat di alur laut dekat Pulau Sullivan. Kedua, Benteng Pinckney di pulau muara sungai Cooper, Utara Benteng Sumter, sekitar setengah mill dari kota Charleston. Kelemahannya sama dengan benteng-benteng lain selain Fort Sumter, pulau tersebut cukup besar dan sulit dipertahnakan oleh pasukan Anderson. Pilihan terakhir adalah Pulau Morris, di Selatan Benteng Sumter. Pulau ini mempunyai kelebihan dibandingkan benteng lainnya yaitu akses pada pasukan bantuan dan logistik karena pulau berhadapan dengan laut terbuka yang saat itu masih cukup dikuasai Pasukan Union. Namun pulau ini mempunyai kelemahan juga berupa kesulitan menjangkau kapal yang melalui sekitar Pulau Sullivan dan pulaunya cukup besar dan agak sulit dipertahnakan pasukan Anderson yang kecil.
Pertimbangan militer diatas yang mungkin menjadi dasar keputusan  Mayor Anderson dalam memilih Benteng Sumter. Masalahnya adalah semua pertimbangan memilih Benteng Sumter menjadi mentah saat berhadapan dengan strategi yang dijalankan oleh Gubernur Pickens dan Brigadir Jenderal G.T. Beauregard. Kita akan membahasnya ini kemudian.

Penempatan Pasukan dan Senjata


            Kolonel Pettigrew dan Mayor Capers kembali kekota untuk melapor pada gubernur dan legislatif yang sedang bersidang di balai kota. Sore itu, Mayor Anderson menaikkan bendera Amerika Serikat diatas Benteng Sumter dan mempercepat penempatan meriam. Sore yang sama, gubernur memerintahkan Kolonel Pettigrew, Resimen Senapan Pertama, dan Kolonel W. G. De Saussure, Resimen Artileri Pertama, mengambil kepemilikan Benteng Moultrie dan Benteng Pinckney. Petugas-petugas  dikedua benteng tersebut menyampaikan protes secara tertulis dan meninggalkan benteng dan pergi ke Benteng Sumter. Segera setelahnya, bendera Konfederasi berkibas diatas Benteng Moultrie dan Benteng Pinckney. Saat yang sama, gudang senjata di Charleston telah diambil alih oleh detasemen dari Resimen 17 Milisi Carolina Selatan yang dipimpin Kolonel John Cunningham. Benteng Johnson di Pulau James juga diambil oleh Kolonel Joseph Johnson, Komandan Pasukan Senapan Charleston. Gubernur juga memerintahkan Mayor P. F. Stevens, Komandan Akademi Militer Carolina Selatan didukung Kapten Tupper dengan pasukan senapan untuk menempatkan dua meriam 24 pon di pulau Morris. Dengan demikian lengkaplah pengepungan atas Benteng Sumter. Semua arah telah dikuasai pasukan Carolina Selatan termasuk akses ke gudang senjata di Charleston.
            Dengan pengambilalihan beberapa benteng dan gudang senjata di Charleston, pasukan Carolina Selatan telah mempunyai senjata dalam jumlah yang besar. Di Benteng Moultrie ada enam belas meriam 24 pon, sembilan belas meriam 32 pon, beberapa mortir pantai, howitzer dan amunisi dalam jumlah besar. Hal yang sama di benteng lain. Untuk mengimbanginya, pemerintah membantu Mayor Anderson dengan memperkuat pasukannya dan senjata. Persediaan dan pasukan dikirim menggunakan kapal uap besar bernama The  Star of The West. Pagi 9 Januari 1861, kapal masuk secara diam-diam. Saat sejajar dengan Pulau Morris,  kapal dipercepat karena masuk dalam jangkauan tembak meriam besar. Di Pulau Morris, Mayor P. F. Stevens dan kadet akademi militer yang dibantu Kapten Tupper  segera menyiagakan meriam. Ketika masuk dalam jangkauan, kapal ditembak. Meriam di Benteng Moultrie juga turut menembak. The Star of  The West berputar haluan walaupun menerima kerusakan kecil akibat tembakan.
            Mayor Anderson bertindak dengan kesabaran besar. Dia tidak menembakkan meriamnya ke meriam Carolina Selatan yang mencegat The Star of  The West. Dia menulis surat ke gubernur dengan pengharapan bahwa tembakan dari Pulau Morris dan Benteng Moultrie, tidak didukung oleh otoritas dari  Negara Bagian Carolina Selatan. Gubernur segera menjawab. Dia mendukung penuh penembakan kapal. Dia menyampaikan kepada Mayor Anderson bahwa kepindahannya ke Benteng Sumter adalah tindakan berupa ancaman bagi Negara Bagian Carolina Selatan dengan tujuan pemaksaan. Bahwa dukungan persediaan dan pasukan dalam kapal adalah membuka tantangan untuk Negara Bagian. Kapal juga telah diberikan peringatan untuk tidak melanjutkan tujuannya. Tindakan kapal tesebut adalah bukti jelas Pemerintah Amerika Serikat memperdebatkan hak dari Carolina Selatan dan mematahkan hubungan dengan Union. Hak ini tidak untuk diperdebatkan atau dipertanyakan. Kapal The Star of The West dikirim dibawah perintah  Presiden setelah mendengar dari petugasnya bahwa Negara Bagian memisahkan diri dari Union. Landasan pemikirannya tidak lain dibandingkan dengan bermusuhan dan secara terbuka tidak mengindahkan kemerdekaan Carolina Selatan. Untuk mempertahankan kemerdekaan dan membalas tindakan pemaksaan adalah tugas yang sederhana.
            Mayor Anderson menjawab surat Gubernur Pickens bahwa ia akan menyerahkan ke pemerintah di Washington dan menunda penembakan pada setiap kapal dipelabuhan hingga ia menerima perintah untuk membalas. Dengan demikian terjadi genjatan senjata  yang sekaligus persiapan tindakan perang secara diam-diam baik oleh Mayor Anderson di Benteng Sumter  maupun Gubernur Pickens dengan pulau-pulau yang mengelilingi Sumter.
            Sebenarnya, Legislatif  Carolina Selatan telah meluluskan Undang-undang 17 Desember 1860 untuk membentuk sepuluh resimen tentara Carolina Selatan dan memberikan wewenang gubenur untuk menujuk perwiranya. Gubernur menunjuk  Brigadir Jenderal M. L. Bonham sebagai komandan divisi. Tanggal 6 Maret 1861, Intendan Negara Bagian Carolina Selatan melaporkan bahwa Brigadir Jenderal Bonham memimpin 104 kompi dengan total kekuatan 8.836 pasukan dan perwira. Kompi ini telah dibentuk menjadi 10 resimen, dan 10 resimen menjadi  4 brigade. Berdasarkan Undang-Undang 17 Desember 1860, gubernur juga diberikan hak untuk menambah satu batalion artileri dan satu resimen infantri yang dinyatakan sebagai tentara reguler Negara Bagian. Komandan kedua pasukan itu adalah Letnan Kolonel R. S. Ripley dan Kolonel Richard Anderson. Satu batalion arteleri ini meningkat menjadi resimen dan resimen infantri Kolonel Richard Anderson diubah menjadi resimen arteleri. Kedua resimen inilah yang akan memegang semua benteng dan meriam di pelabuhan selama perang.

Situasi Umum


            Abraham Lincoln terpilih menjadi presiden dalam pemilihan umum 1860. Program partainya adalah menghapuskan perbudakan disemua wilayah sehingga tidak mendapat dukungan suara di lima belas Negara Bagian di Selatan. Tidak mendukung menjadi tantangan. Negara-negara tesebut berpisah dengan Union, kemudian membentuk Konfederasi. Dasar dari sikap Konfederasi adalah “mempertahankan dan melindungi hak-hak ..... yang diwariskan nenek moyang kita kepada kita” kata Presiden Konfederasi, Jefferson Davis. Konfederasi bertekat untuk masuk dalam perjuangan suci yakni kemerdekaan konstitusional seperti yang diwariskan oleh semangat 1776 saat perang kemerdekaan Amerika Serikat.
            Dimata Pemerintahan Presiden Lincoln, Union-lah, bukan Konfederasi,  yang mewujudkan cita-cita tahun 1776. Aksi Konfederasi adalah melindungi perbudakan yang dengan jelas ditentang semangat 1776. Pidato pengukuhan Presiden Lincoln, memiliki satu tema yaitu tekat untuk mempertahankan bangsa Amerika yang tidak terpecah-belah. “ Persatuan / Union negara-negara bagian Amerika adalah kekal. Kekekalannya dinyatakan secara tersirat dalam undang-undang dasar semua pemerintahan nasional,” kata Presiden Lincoln. “Tidak ada negara bagian, hanya dengan mosinya sendiri, dapat keluar secara sah dari Union, sehingga “ketetapan hati” dan “peraturan” yang berkenaan dengan itu  menjadi batal secara resmi; dan tindakan-tindakan kekerasan, di Negara Bagian mana saja, yang bertentangan dengan kewenangan Amerika Serikat, merupakan pemberontakan atau revolusioner.
            Dalam situasi inilah posisi sentral dipegang Benteng Sumter. Saat pengepungan, Pemerintah Amerika Serikat tetap dalam posisi “pertahankan Benteng Sumter”. Pengiriman kapal The Star of The West mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah. Begitu juga dengan kejadian berikutnya atas keinginan Mayor Anderson untuk tetap bertahan.



 

Perang


            Setelah peristiwa The Star of The West, Mayor Anderson meminta keputusan pemerintah pusat tentang penyerahan Benteng Sumter. Permintaan ditolak dan pemerintah berusaha menyediakan dukungan logistik dan pasukan. Disisi lain, Negara Bagian Alabama, Florida, Mississippi, Louisiana, Georgia, dan Texas, mengikuti Carolina Selatan untuk meninggalkan Union selama bulan Januari 1861. Pemerintahan Konfederasi telah dibentuk pada tanggal 9 Pebruari 1861 di Montgomery dengan presiden, Jefferson Davis. Davis memerintahkan Brigadir Jenderal Beauregard ke Charleston untuk melaporkan penugasannya pada Gubernur Pickens.
            11 April 1861, Brigadir Jenderal Beauregard mengirimkan surat pada Mayor Anderson yang berisi bahwa pemerintah Konfederasi, dengan maksud bersahabat dan mencegah peperangan, berharap pemerintah Amerika Serikat melakukan evakuasi secara sukarela Benteng Sumter. Pemerintah Konfederasi telah menahan diri untuk membuat syarat dalam penyerahan Benteng Sumter. Tapi pemerintah Konfederasi juga tidak bisa menunda dengan kepemilikan benteng yang tepat dijalan masuk pelabuhan. “Saya diperintahkan pemerintah  Konfederasi untuk meminta evakuasi Benteng Sumter,” tulis Brigadir Jenderal Beauregard. Dia menyatakan bahwa ajudannya, Kolonel Chestnut dan Kapten Lee diberikan autoritas untuk memenuhi permintaan. Semua senjata, properti termasuk hak milik pribadi dan bendera yang telah ditegakkan secara tabah akan dihormati. Mayor Anderson menjawab surat Beauregard dengan pernyataan bahwa dia mendapatkan kehormatan untuk berkomunikasi tentang evakuasi benteng. Dengan menyesal, dia harus memenuhi kewajibannya pada pemerintah Amerika Serikat dan mengucapkan terima kasih atas semua kondisi yang diberikan Beauregard.
            Pernyataan ini adalah akhir diplomasi dari kedua belah pihak. Jam 4:30 pagi tanggal 12 April 1861,  mortir Benteng Johnson di Pulau James menembak ke arah Benteng Sumter. Pemboman tersebut dibalas oleh Benteng Sumter.  Kemudian semua benteng yang mengepung Benteng Sumter  turut menembak. Benteng Moultrie di Pulau Sullivan mempunyai enam mortir 10 inci dan 32 meriam berlainan jenis.  Di Pulau Morris, meriam diarahkan pada dua sasaran,  pertama Benteng Sumter dan kedua jalur masuk kapal. Di Cumming, ujung Pulau Morris yang menghadap Benteng Sumter ditempatkan sembilan mortir dan enam meriam. Di Benteng Johnson sendiri terdapat  lima belas mortir 10 inci dan dua puluh enam meriam kaliber berat.  Selama tiga puluh empat jam mereka menembak terus menerus Benteng Sumter. Moultrie sendiri menembak 2.490 kali. S. W Crawford, salah satu perwira Anderson, memberikan penjelasan kondisi di Benteng Sumter. Barak dan tempat tinggal telah runtuh. Pintu gerbang utama hancur. Perbekalan hancur. Efek tembakan telah melubangi dinding dalam jumlah ratusan dan meriam hancur.  Semua bangunan menjadi puing. Namun pasukan Anderson tetap bertahan.
            Brigadir Jenderal Beauregard, dalam laporannya ke Menteri Perang di Montgomery, menyatakan: “Ketika barak di Benteng Sumter menjadi lautan api, bagian dalam benteng terbakar, orang-orang di Benteng Moultrie dan di Cummings sambil menembak,  bersorak melihat keberanian  Anderson”. Keperwiraan  Anderson ini membuat Jenderal Beauregard mengirimkan ajudannya kembali untuk menerima penyerahan Benteng Sumter. Saat kapal uap Isabel keluar dari pelabuhan, pasukan dipantai tidak menembak.  Kapal itulah yang membawa Mayor Anderson dan pasukannya diijinkan keluar.  

Strategi dan Dampak Penyerangan Benteng Sumter


Strategi Mayor Anderson untuk bertahan di Benteng Sumter  telah dimentahkan oleh tindakan Gubernur Pickens yang dengan cepat memerintahkan penguasaan semua benteng disekitar Benteng Sumter, penguasaan Pulau Morris dan  pengambilalihan gudang senjata di Charleston. Dengan daya jangkau meriam, pertahanan Benteng Sumter hancur. Ditambah gubernur mempunyai pasukan yang besar akibat penambahan satu divisi infantri dan dua resimen artileri, memampukan Carolina Selatan mengepung dari seluruh penjuru pelabuhan. Akibatnya, logistik dan tambahan pasukan untuk Mayor Anderson menjadi tidak mungkin kecuali ada operasi besar dari pemerintah Washington. Ini bisa membuat Washington dituduh menyebabkan perang.
Brigadir Jenderal Beauregard menggunakan momentum ini dengan melakukan serangan meriam dan mortir.Sebenarnya ada dua pilihan lain yang dapat dilakukan oleh Beauregard. Pertama, pendaratan secara tiba-tiba di Benteng Sumter. Serangan ini akan menghasilkan korban besar di kedua belah pihak. Korban terbesar pasti dari pasukan Beauregard karena dalam posisi menyerang benteng secara langsung. Orang bertahan lebih banyak mendapatkan perlindungan. Pilihan ini tidak efektif. Kedua, pemboman lewat kapal laut. Kelemahan terbesar dalam pilihan ini adalah daya jangkau meriam Benteng Sumter mengatasi meriam kapal laut. Pilihan ini juga menjadi tidak efektif. Pilihan ketiga berupa menyerang Sumter dari benteng dan pulau disekitarnya menjadi cemerlang karena daya jangkau besar meriam dan mortir.
Dampak penyerangan Benteng Sumter  dilihat dari korban luar biasa. Tidak ada yang meninggal dalam pemboman. Meskipun demikian, ada satu orang pasukan Anderson yang terbunuh dan tiga terluka akibat meriam yang meledak saat tembakan penghormatan sebelum evakuasi. Dari segi militer dan politik, penyerangan Benteng Sumter dinyatakan sebagai awal Civil War. Dampak militer dan politik ini yang menjadi perdebatan. Apakah tindakan Mayor Anderson yang memindahkan pasukan ke Sumter atau tindakan Brigadir Jendral Beauregard yang menyerang Sumter yang menjadi penyebab pertama perang? Yang jelas, 14 April 1861, Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln memanggil kabinetnya untuk sidang tengah malam. Pagi 15 April, Presiden Lincoln, berdasarkan Undang-Undang,  mengeluarkan proklamasi berupa pemanggilan anggota militer dari beberapa Negara Bagian pendukung Union sejumlah tujuh puluh lima ribu orang untuk menumpas gabungan kekuatan Konfederasi. Presiden juga memanggil kedua badan konggres yaitu senat dan dewan perwakilan rakyat untuk bersidang. Civil War berkibar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar